Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PP IPPNU) memberikan penghargaan kepada beberapa kepengurusan terbaik sebagai bentuk komitmen dalam melanjutkan MoU IPPNU dengan LP Ma’arif untuk mengawal masa orientasi peserta didik.
Penghargaan tersebut diberikan dalam momen Konferensi Besar (Konbes) yang mengusung tema “IPPNU in Action Towards Golden Indonesia 2045: Kolaborasi Santri untuk Indonesia Inklusi.” pada Rabu, (30/10/2024) di Pusat Pendidikan Pelatihan dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Ketua Umum IPPNU, Whasfi Velasufah, dalam sambutannya menyatakan bahwa Konbes merupakan forum yang memiliki peran penting dalam merumuskan dan menetapkan Peraturan Organisasi, Administrasi, dan Kaderisasi (PPOAK), serta meneguhkan posisi, citra diri, dan strategi organisasi.
“Tantangan ke depan sangat luar biasa, bonus demokrasi di depan mata. Hasil kebijakan yang dihasilkan dalam Konbes ini diharapkan dapat menjadi upaya transformasi menuju organisasi yang lebih baik,” ungkap Whasfi Velasufah.
Menurutnya, dengan perubahan tatanan dunia akibat kemajuan teknologi, IPPNU diharapkan dapat beradaptasi dengan dinamika yang terjadi, mengingat segmentasi yang dilayani adalah pelajar putri berusia 13-24 tahun.
Berkomitmen dalam hal tersebut, PP IPPNU memberikan penghargaan kepada kepengurusan terbaik. Kepengurusan tersebut ialah:
1. Penghargaan PW dengan PK terbanyak zona se-Jawa: PW IPPNU Jatim
2. Penghargaan PW dengan PK terbanyak zona se-Luar Jawa: PW IPPNU Lampung
3. Penghargaan program inovasi komisariat sekolah: PW IPPNU Jogja (Program: Launching 350 Pelajar Inklusif SLTA se-DIY)
4. Penghargaan program inovasi komisariat ponpes: PK IPPNU MA NU BANAT Kudus, Jawa Tengah
Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) menggelar Konferensi Besar (Konbes) dengan tema “IPPNU in Action Towards Golden Indonesia 2045: Kolaborasi Santri untuk Indonesia Inklusi.” Rabu, (30/10/2024)
Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari seluruh Pimpinan Wilayah (PW) IPPNU di Indonesia dan berlangsung selama tiga hari, dari 25 hingga 27 Oktober 2024, di Pusat Pendidikan Pelatihan dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Ketua Umum IPPNU, Whasfi Velasufah, dalam sambutannya menyatakan bahwa Konbes merupakan forum yang memiliki peran penting dalam merumuskan dan menetapkan Peraturan Organisasi, Administrasi, dan Kaderisasi (PPOAK), serta meneguhkan posisi, citra diri, dan strategi organisasi.
“Tantangan ke depan sangat luar biasa, bonus demokrasi di depan mata. Hasil kebijakan yang dihasilkan dalam Konbes ini diharapkan dapat menjadi upaya transformasi menuju organisasi yang lebih baik,” ungkap Whasfi Velasufah.
Menurutnya, dengan perubahan tatanan dunia akibat kemajuan teknologi, IPPNU diharapkan dapat beradaptasi dengan dinamika yang terjadi, mengingat segmentasi yang dilayani adalah pelajar putri berusia 13-24 tahun. Pembaruan dalam kaderisasi dirasa penting untuk memenuhi kebutuhan pelajar putri saat ini.
Selain menyiapkan transformasi kaderisasi, IPPNU juga berkomitmen mengawal masa orientasi peserta didik di lembaga Ma’arif.
Hal ini dibuktikan dengan pemberian
Penghargaan diberikan kepada kepengurusan terbaik dengan rincian sebagai berikut:
1. Penghargaan PW dengan PK terbanyak zona se-Jawa: PW IPPNU Jatim
2. Penghargaan PW dengan PK terbanyak zona se-Luar Jawa: PW IPPNU Lampung
3. Penghargaan program inovasi komisariat sekolah: PW IPPNU Jogja (Program: Launching 350 Pelajar Inklusif SLTA se-DIY)
4. Penghargaan program inovasi komisariat ponpes: PK IPPNU MA NU BANAT Kudus, Jawa Tengah