Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) yang digelar pada 11–13 Juli 2025 menghasilkan lima poin kesepakatan utama terkait pelaksanaan Kongres XX. Forum ini dihadiri oleh 23 Pimpinan Wilayah (PW) dari seluruh Indonesia dan salah satu agendanya difokuskan untuk membahas arah dan teknis penyelenggaraan kongres mendatang.
Ketua SC Rapimnas, Nirma Aini Masfufah menyampaikan kesepakatan pertama yakni Kongres XX IPPNU harus dilaksanakan paling lambat Januari 2026. Hal ini berkaitan dengan habisnya masa jabatan Pimpinan Pusat IPPNU pada Desember 2025 dan masa tenggang organisasi yang berakhir pada Maret 2026.
“Karena IPPNU itu SK-nya habis di bulan Desember 2025 dan masa tenggangnya itu sampai Maret 2026, IPPNU Pusat diberikan waktu bahwa kesepakatannya adalah Kongres itu dilaksanakan maksimal di bulan Januari tahun 2026,” jelas Nirma pada Senin, (14/07/25).
Kedua, Rapimnas menetapkan tiga wilayah sebagai calon tuan rumah Kongres, yaitu Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Jawa Tengah. Ketiganya terpilih setelah melalui proses penjaringan dan wawancara yang dilakukan oleh Komite Kongres 2025.
“IPPNU sudah melakukan penjaringan calon tuan rumah kongres melalui Komite Kongres ke-20 IPPNU yang bertugas untuk menjaring calon tuan rumah, dan dihasilkan 3 Pimpinan Wilayah: Sumsel, Kaltim, dan Jateng,” ungkap Nirma.
Ketiga, forum juga menyepakati bahwa masing-masing PW, PCI, dan PC akan mengirimkan tiga orang peserta dalam Kongres mendatang. Ketentuan ini bertujuan menjaga efektivitas forum sekaligus memastikan keterwakilan wilayah secara proporsional.
Keempat, disepakati pula bahwa pemilihan Ketua Umum PP IPPNU pada Kongres XX akan menggunakan sistem pencalonan terbuka. Nirma menjelaskan bahwa sistem ini memungkinkan kader dari mana pun yang memenuhi syarat untuk mencalonkan diri secara terbuka.
“Sistem pencalonan ketua umum yang terbuka, artinya IPPNU Pusat mungkin akan membikin sebuah Komite Pencalonan Ketua Umum untuk membuka pendaftaran bakal calon, dilakukan proses verifikasi data dan lain sebagainya,” jelasnya.
Kelima, seluruh PW yang hadir dalam Rapimnas telah menandatangani komitmen bersama untuk menjaga kondusivitas selama proses Kongres. Hal ini dianggap penting untuk memastikan Kongres berjalan dengan aman, nyaman, dan menjadi forum strategis organisasi.
“Sebagai bagian dari komitmen bersama agar Kongres ke-20 adalah hajad bersama, kongres yang nyaman dan kondusif, teman-teman PW IPPNU se-Indonesia yang kemarin hadir sudah berkomitmen bareng dengan IPPNU Pusat,” tegas Nirma.
Rapimnas IPPNU 2025 sendiri dibuka di Gedung PBNU Jakarta pada 11 Juli, dan dilanjutkan ke Kepulauan Seribu pada 12–13 Juli lalu.